Membeli burung yang sudah jadi, apalagi pernah juara meski hanya di even latberan, memang lebih menyenangkan. Sebab pada tahap awal kita tinggal meneruskan setingan yang dibuat pemilik lama, sambil secara bertahap mencari setingan baru yang lebih tepat.
Meski demikian, terjadinya perubahan lingkungan (seperti rumah, suasana, dan hawa yang berbeda) dan sosok perawat / pemilik yang berbeda, membuat penampilan burung belum tentu sama persis seperti ketika masih di tangan pemilik lama.
Itu untuk burung yang relatif sudah mapan. Apalagi untuk burung yang dibeli dari pasar burung atau dari situs jual-beli online. Intinya, burung yang baru dibeli membutuhkan masa adaptasi.
Dalam masa adaptasi itu, sebaiknya jangan lakukan 4 hal pada burung yang baru dibeli. Kelima hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Memandikan burung yang baru tiba.
- Mengadu dengan burung sejenis.
- Menggantang dekat burung bersuara kencang.
- Mengganti voer pada hari pertama burung datang.
1. Memandikan burung yang baru tiba
Memandikan burung pada hari pertama kedatangannya, apalagi burung belum sempat beradaptasi, jelas akan membuatnya rawan stres.
Memang tidak setiap individu burung akan menjadi stres kalau dimandikan pada hari pertama tiba di rumah kita. Ada beberapa kasus di mana kicaumania pemula melakukan hal itu karena tak tahu, dan ternyata burungnya tidak mengalami stres.
Namun sangat disarankan untuk tidak melakukan hal itu. Lebih baik bersabar sambil menunggu gaco baru beradaptasi selama beberapa hari di rumah Anda. Apabila sampai stres, Anda sendiri yang rugi, karena sudah mengeluarkan uang yang mungkin tidak sedikit, tetapi berujung pada macet bunyi.
Saran ini menjadi makin penting bagi Anda yang membeli burung bakalan, khususnya murai batu, di pasar / toko burung. Banyak sekali murai batu bakalan yang mogok makan, bahkan jatuh sakit, usai dimandikan pada hari pertama berada di rumah pemilik baru.
2. Mengadu dengan burung sejenis
Burung yang baru tiba di rumah membutuhkan ruang dan suasana yang tenang. Dalam kondisi inilah, burung akan belajar mengenali lingkungan barunya.
Terkadang kita mudah tergoda untuk mendengarkan suara kicauannya, kemudian mengadunya atau sekadar menempelkannya dengan burung sejenis. Tujuannya agar burung yang baru dibeli tersebut terpancing bunyi.
Tindakan ini sangat tidak dianjurkan. Dalam kondisi belum beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru, burung mudah mengalami stres. Jika stres tak teratasi, burung macet bunyi, dan butuh waktu lama untuk memperbaikinya.
Selain mengadu dengan burung sejenis, jangan pula kita menggoda burung baru dengan meletakkan cermin di depan burung untuk merangsangnya berbunyi.
Sekali lagi, sabar dan sabar. Biarkan burung beradaptasi dulu dengan lingkungan barunya.
3. Menggantang dekat burung bersuara kencang
Seperti disebutkan sebelumnya, burung yang baru tiba sebaiknya ditempatkan terlebih dulu di lokasi atau ruangan yang tenang atau sepi. Kalau pun tidak memiliki ruangan khusus yang tenang dan sepi, Anda bisa mengerodongnya.
Saran ini menjadi sangat penting bagi Anda yang sudah memiliki jenis burung lain yang punya suara kicauan kencang.
Burung yang baru tiba biasanya masih celingak-celinguk. Ketika belum beradaptasi sudah disuguhi suara kencang atau lantang, kondisinya sama seperti burung di alam liar yang sedang diusir burung lain penguasa wilayah teritorialnya.
Itu sebabnya, jangan menggantang burung yang baru datang pada lokasi yang terlalu dekat dengan burung yang bersuara kencang / lantang. Jika kondisi tak memungkinkan, burung harus dikerodong terus selama masa adaptasi berlangsung.
4. Mengganti voer pada hari pertama burung datang
Ada beberapa jenis burung yang merasa sudah nyaman dengan makanan kering atau voer. Burung seperti ini biasanya akan menunjukkan perubahan yang signifikan ketika Anda menggantinya dengan merek lain, apalagi jika warnanya berbeda.
Jika ingin mengganti voer lama dengan voer yang biasa Anda pakai, sebaiknya dilakukan setelah satu pekan sejak burung baru tiba di rumah. Itupun dilakukan secara bertahap dengan cara mencampur dua jenis voer (lama dan baru).
Misalnya, 25% voer baru dicampur 75% voer lama. Pekan berikutnya, komposisi diubah menjadi 50 : 50. Minggu berikutnya lagi 75% voer baru dan 25% voer lama, sampai akhirnya komposisi bisa 100% voer baru. Dengan cara seperti ini, burung tidak akan kaget dengan perubahan pakannya.
Itulah empat hal yang sebaiknya jangan dilakukan dalam perawatan burung yang baru saja dibeli.
Semoga bermanfaat.