Meski bertubuh mungil, pleci termasuk burung yang sangat aktif. Untuk mendukung aktivitas hariannya, pleci membutuhkan asupan pakan yang kaya nutrisi.
Di alam liar, pleci bisa mendapatkan tambahan energi dari nektar yang dikonsumsinya. Tetapi ketika pleci dipelihara dalam sangkar, kebutuhan nutrisinya sangat tergantung kepada pemilik atau orang yang merawatnya.
Ketika pleci kurang atau tidak memperoleh pakan yang memadai, dia menjadi kurang aktif dan malas berkicau. Dalam banyak kasus, burung mudah mengalami macet bunyi. Karena itu, kita harus selalu memperhatikan kebutuhan burung dalam perawatan hariannya.
Tetapi, kondisi macet bunyi tidak selalu disebabkan oleh kekurangan nutrisi saja. Banyak pula faktor pemicu lainnya, antara lain:
- Burung sedang memasuki masa mabung, atau sedang dalam masa pemulihan pascamabung.
- Burung mengalami sakit, terutama karena salah pakan, atau pakan yang kotor / terinfeksi bakteri.
- Pleci mengalami trauma / stres akibat sangkar jatuh, ngedrop mental, atau diganggu hewan predator.
- Pleci hanya sendirian di rumah, tanpa ada seekor pun burung sejenis yang menemaninya.
A. Rawatan harian pleci macet bunyi:
- Rutin melakukan dan menggantung sangkarnya agar pleci dapat terkena sinar matahari pagi secara langsung.
- Memandikan pleci yang macet bunyi tersebut dengan air dingin atau air dari lemari es.
- Berikan ulat hongkong atau ulat kandang secukupnya.
- Berikan 2-3 butir kroto segar setiap pagi.
- Berikan pakan buah-buahan yang bervariasi.
- Jaga kebersihan sangkar dan perlengkapan sangkar yang digunakan.
B. Ragam terapi untuk pleci macet bunyi
- Letakkan sangkar pleci pada dasar lantai di sebuah ruangan / kamar terutup,
- Menggantung pleci yang macet di tengah-tengah pleci lain yang rajin bersuara atau gacor.
- Rutin mengajak pleci jalan-jalan.
Semoga bermanfaat.