Salah satu problem yang sering dihadapi pemilik cucak hijau ketika lomba adalah burung gagal atau jarang bongkar lagu-lagu isiannya. Padahal, dalam kondisi seharian di rumah, burung selalu mampu membawakan lagu-lagu isiannya seperti cucak jenggot, lovebird, dan kenari. Banyak faktor penyebab sehingga cucak hijau gagal bongkar isian saat lomba. Apa sajakah? Adakah solusinya?
Cucak hijau merupakan burung cerdas, pintar meniru suara burung lain dalam waktu singkat dan fasih melagukannya. Karena kepintaran tersebut, cucak hijau kerap dijuluki burung latah. Burung ini bahkan bisa menirukan suara burung lain yang didengarnya, sengaja atau tidak, hanya dalam waktu 1 hari.
Tetapi karakter cucak hijau tak selalu sama antara individu yang satu dan individu lainnya. Ada cucak hijau yang kelatahannya berdampak negatif saat lomba. Misalnya, dia malah menirukan suara cucak hijau yang menjadi musuhnya, sehingga lupa dengan isiannya selama ini. Cucak hijau memang pintar meniru suara burung master, tetapi juga mudah melupakan isiannya.
Faktor lain yang membuat cucak hijau gagal membongkar isiannya saat lomba adalah birahi rendah, atau justru birahi terlalu tinggi. Biasanya hal ini dipengaruhi setelan extra fooding (EF), khususnya jangkrik dan ulat hongkong, atau perawatan yang tidak tepat sesuai dengan kebutuhan cucak hijau tersebut.
Cucak hijau merupakan burung cerdas, pintar meniru suara burung lain dalam waktu singkat dan fasih melagukannya. Karena kepintaran tersebut, cucak hijau kerap dijuluki burung latah. Burung ini bahkan bisa menirukan suara burung lain yang didengarnya, sengaja atau tidak, hanya dalam waktu 1 hari.
Tetapi karakter cucak hijau tak selalu sama antara individu yang satu dan individu lainnya. Ada cucak hijau yang kelatahannya berdampak negatif saat lomba. Misalnya, dia malah menirukan suara cucak hijau yang menjadi musuhnya, sehingga lupa dengan isiannya selama ini. Cucak hijau memang pintar meniru suara burung master, tetapi juga mudah melupakan isiannya.
Faktor lain yang membuat cucak hijau gagal membongkar isiannya saat lomba adalah birahi rendah, atau justru birahi terlalu tinggi. Biasanya hal ini dipengaruhi setelan extra fooding (EF), khususnya jangkrik dan ulat hongkong, atau perawatan yang tidak tepat sesuai dengan kebutuhan cucak hijau tersebut.
Kondisi emosi burung juga berpengaruh, dan ini terkait pula dengan tidak terpenuhinya kebutuhan / keingunan burung. Agar cucak hijau mampu mengeluarkan isiannya, diperlukan pengenalan karakter secara teliti pada burung tersebut, termasuk mengamati kondisi emosinya. Jika terlalu emosi, maka yang keluar biasanya hanya gaya (ngentrok, njabrik) dan tonjolan atau bunyi pendek-pendek saja.
Secara umum, ada dua tindakan yang bisa dilakukan sebagai solusi mengatasi cucak hijau yang gagal membongkar isiannya saat lomba. Pertama, penanganan burung selama berada di rumah. Kedua, penanganan burung selama berada di lapangan / arena lomba.
Berikut ini uraian tentang solusi menangani cucak hijau yang gagal membongkar isiannya, baik ketika di rumah maupun di lapangan. Anda bisa mencoba satu persatu, sesuai dengan kondisi yang dialami cucak hijau, dan boleh jadi ada lebih dari satu solusi yang bisa diterapkan sekaligus.
PENANGANAN DI RUMAH
1. Faktor kerodong
Masalah kerodong bersifat relatif, tergantung dari karakter burung. Tetapi faktor ini dapat dijadikan salah satu target untuk memperbaiki penampilan cucak hijau di lapangan.
Ada dua pendapat mengenai perlu dan tidaknya cucak hijau dikerodong pada malam hari. Sebagian mengatakan, cucak hijau yang dikerodong pada malam hari biasanya cepat birahi. Jika kebiasaan ini juga dilakukan pada malam menjelang lomba, maka burung biasanya gagal bongkar isian saat tampil di lapangan. Menurut Om Slamet, tidak masalah kalau cucak hijau tak dikerodong sama sekali.
Tetapi, beberapa pemain yang rutin mengerodong burungnya setiap malam mengaku tak mengalami masalah ketika cucak hijau tampil di lapangan. Histeris, cucak hijau terbaik nasional saat ini, bahkan fullkerodong pada hari Sabtu (H-1).
Itu sebabnya, Om Kicau menganggap faktor kerodong bersifat relatif, tergantung dari karakter dan kebiasaan burung. Silakan dicermati bagaimana respons cucak hijau Anda ketika dikerodong atau tidak.
Yang perlu diperhatikan adalah detik-detik menjelang burung digantang di arena lomba. Menjelang lomba, burung jangan terlalu lama dikerodong. Begitu tiba di arena lomba, buka kerodong sebentar, kemudian ditutup lagi. Biasanya burung langsung njegrik sambil bunyi.
Kalau sesi cucak hijau yang Anda ikuti masih lama, sebaiknya burung dibawa ke lokasi yang agak sepi, kemudian buka kerodongnya.
2. Jauhkan dari cucak hijau lainnya
Kalau di rumah ada lebih dari seekor cucak hijau, usahakan kedua burung tidak saling mendengar. Bahkan, mulai H-2, burung sebaiknya tidak mendengar suara burung lain, apapun jenisnya. Hal ini karena cucak hijau dikenal sebagai burung latah, pintar meniru suara burung lain dalam waktu cepat.
Jika yang suara yang terdengar adalah burung masternya selama ini, tentu tidak masalah. Namun kalau suara burung lain yang baru didengarnya, ini bisa mengacaukan playlist lagu-lagu isian yang terekam dalam memori burung selama ini.
3. Kurangi porsi extra fooding (EF)
Ketika cucak hijau dalam kondisi birahi terlalu tinggi, apalagi sampai over birahi (OB), tentu sulit bagi burung untuk bisa bongkar isiannya.
Faktor yang membuat birahi tinggi pada cucak hijau bermacam-macam, tetapi yang paling dominan adalah setelan extra fooding (EF) yang terlalu tinggi, terutama jangkrik yang diberikan setiap hari dan ulat hongkong yang biasanya diberikan mulai H-1 dan saat lomba.
Karena itu, bagi sobat kicaumania yang burungnya selalu gagal masuk 10 besar, tidak ada salahnya mengutak-atik kembali setelan EF, dengan melakukan pengurangan porsi jangkrik dan / atau ulat hongkong sedikit demi sedikit, sambil dipantau perkembangannya, terutama kondisi birahinya.
Demikian yang dapat kami berikan solusi. Semoga bermanfaat.