Selama ini kacer
yang dianggap bagus untuk dilombakan harus bermental bagus, yang
dicirikan dengan karakternya yang tidak mbagong atau mbalon selama lomba
berlangsung. Namun jangan lupa, kacer yang sering ngetem atau
lebih sering diam ketika berlomba pun jelas tidak akan dipantau tim
juri. Karena itu, masalah ini juga harus dipehatikan.
Anda pun bisa
melatih kacer agar tidak terbiasa ngetem di lapangan, atau bahkan sibuk
memunguti sisa pakan di dasar kandang selama lomba berlangsung.
Selama ini, banyak pemain yang fokus menjaga agar kacernya tidak mbagong
/ mbalon. Sebenarnya perilaku ini merupakan karakter dasar dari burung
kacer. Meski mental bagus, terkadang saat lomba bisa muncul perilaku
mbagong.
Hampir semua kacer jawara pernah mbagong di rumah. Jadi jangan
memelihara kacer jika takut mbagong. Nah, di sinilah seni melombakan
kacer, yaitu bagaimana setiap pemain bisa menjaga penampilan gaconya
agar tidak mbagong selama lomba.
Artikel kali ini tidak akan membahas fenomena kacer mbagong, karena
sudah sering ditulis admin FHB. Ada isu menarik lainnya soal penampilan
kacer di arena lomba, yaitu tidak stabil di lapangan dan lebih banyak
diam, atau istilah popularnya ngetém. Tak sedikit penggemar kacer yang kecewa melihat jagoannya butuh waktu lama sebelum benar-benar tampil optimal.
Jika
perilaku ngetem dialami kacer yang baru pertama kali ikut
lomba, kemungkinan penyebabnya adalah burung mengalami kondisi yang
disebut demam panggung. Dalam hal ini, new comer membutuhkan
proses adaptasi dengan situasi dan kondisi di sekitarnya. Ia belum
terbiasa melihat beberapa burung sejenis dalam jumlah banyak.
Namun, perilaku ngetem juga kerap terjadi pada burung yang sering
ikut lomba atau latber. Salah satu sebab utama dalam hal ini adalah
setelan harian yang kurang tepat. Mengenai setelan harian yang tepat
untuk kacer, sebenarnya tergantung karakter dari setiap individu burung.
Kunci keberhasilan agar kacer stabil di lapangan adalah membuat dia selalu dalam kondisi top form.
Dengan demikian, burung tidak akan mengalami apa yang dikenal dengan
istilah ngetem, kalah mental, over birahi (OB), dan sebagainya.
Sebagai referensi, berikut ini beberapa setelan harian yang bisa
diterapkan pada burung kacer jagoan Anda sebelum dibawa ke arena lomba.
Namun, sekali lagi, perlu dicatat bahwareferensi ini sangat tergantung
karakter burung yang dilombakan. Jadi, silakan pilih referensi yang
tepat menurut Anda :
Tips 1 – Mencari pola rawatan dan setelan yang tepat
Ini
merupakan kombinasi antara pola rawatan dan setelan pakan yang tepat,
khusus untuk burung Anda agar mampu tampil optimal di lapangan.
Pengaturan pakan bisa dilakukan dengan cara mengganti-ganti pakan yang
biasa diberikan. Misalnya mulai dari pemberian extra fooding (EF) seperti
ulat german, jangkrik, ulat hongkong, kroto, dan sebagainya, sampai
didapat kondisi di mana terdapat perubahan mencolok dari burung
tersebut.
Selain itu, harus diperhatikan pula pola rawatannya. Misalnya satu hari sebelum lomba (H-1) burung diberikan full kerodong atau rawatan lain yang berbeda. Begitu didapatkan setting yang
tepat, maka itulah yang bisa digunakan dalam perawatan pada lomba-lomba
berikutnya.
Dalam hal ini, jangan takut bereksperimen dengan setelan
harian yang bisa Anda terapkan sendiri. Sebab tidak semua burung
memiliki karakter dan sifat yang sama.
Tips 2 – Ditrek dengan 4 kacer / lebih yang ngotot
Biasakan
untuk melatih kacer (apalagi yang sering dibawa lomba) dengan musuh
lebih dari empat ekor. Jangan pernah melatih kacer dengan musuh yang
hanya berjumlah 1-2 ekor, kecuali untuk pengecasan sesaat sebelum burung
turun ke lapangan atau menjelang digantang.
Membiasakan kacer
dilatih dalam jumlah sedikit cenderung membuat burung mengikuti tingkah
dan kelakukan dari musuhnya, terlebih jika musuhnya memiliki tipikal
tidak ngotot atau main setengah-setengah. Dampaknya, kacer Anda bakal
mengikuti kemauan musuhnya. Misalnya, musuh lebih banyak diam, maka
kacer Anda pun cenderung ikut diam.
Intinya, untuk mencegah burung
ngetém dan cepat mbagong / mbalon, biasakan melatihnya dalam latberan
atau lomba lokalan.
Tips 3 – Mencabut pakan dan air minum
Sebelum
dibawa ke arena lomba, burung terlebih dahulu dimandikan. Begitu sampai
lapangan, kerodong dibuka untuk memberi pakan berupa 3 ekor jangkrik dan
5 ekor ulat hongkong. Setelah itu, burung kembali dikerodong.
Beberapa
waktu sebelum digantang, buka kerodong setengah bagian saja, kemudian
lepas tempat pakan dan air minum. Jangan lupa kotoran dan sisa-sisa
makanan yang berserakan di dasar sangkar dibersihkan dulu. Kerodong bisa
dibiarkan dalam posisi setengah terbuka.
Jika waktu lomba sudah
makin dekat, berikan lagi jangkrik dan ulat hongkong, kemudian kerodong
ditutup sampai acara penggantangan dimulai. Dengan tidak ada lagi tempat
pakan dan minum, serta dasar sangkar yang bersih, burung tidak akan
lagi sibuk mencari makanannya selama lomba berlangsung.
Tips 4 – Adaptasi lapangan sebelum lomba
Untuk
menghindari gaco Anda ngetem, maka begitu sampai di arena lomba, burung
bisa dibiarkan melakukan proses adaptasi di arena lomba. Dalam hal ini,
Anda bisa membuka kerodong selama 15 menit, dengan catatan burung
jangan sampai melihat burung sejenis atau burung tipe fighter lainnya di arena lomba. Anda bisa mencari tempat tertentu yang memenuhi syarat tersebut.
Itulah
beberapa panduan mengatasi kacer yang sering ngetem selama lomba,
berdasarkan pengalaman sejumlah pemain kacer di berbagai lomba burung.
Semoga bermanfaat.