Bagi Anda penyuka atau
penghoby burung cendet, tentu saja Anda sudah paham terhadap tingkah
laku atau karakter dasar burung predator ini. Selain galak, burung
cendet juga sangat sensitif, baik terhadap perubahan lingkungan, maupun
keberadaan burung atau orang lain di sekitarnya. Perilaku ini sudah
menjadi rahasia umum sebab ini adalah karakter dasar dari burung cendet.
Selain
itu, ada perilaku unik yang tidak bisa ditunjukkan oleh burung lain
selain burung cendet. Keunikan ini menjadi ciri khas yang kadang kala
dijadikan sebagai tolak ukur dari kualitas cendet, sebab, ini
menunjukkan tingkat fighter cendet. Karenanya, jika cendet tidak
menunjukkan perilaku ini, kerap kali dianggap kurang fighter padahal ini
tentu saja anggapan yang salah.
Cendet adalah burung yang
selalu memberikan respon pada orang yang baru dilihatnya dengan cara
mengajaknya bertarung yang ditunjukkan dengan perilaku berbunyi ngotot
sambil mengeluarkan semua materinya.
Karenanya, burung ini akan langsung
menunjukkan fighternya jika melihat atau didekati oleh orang baru
dikenalnya, nangkring sambil berdiri dengan tatapan tajam lalu ngoceh
dengan penuh arti. Hal ini menujukkan bahwa burung cendet adalah burung
petarung sejati karena burung ini tidak hanya menunjukkan fighternya
pada sesama burung namun juga pada manusia.
Perilaku cendet ini
terjadi karena burung ini menganggap orang yang baru dilihatnya sebagai
lawan atau pihak yang akan mengganggu daerah teritorialnya. Untuk itu,
burung cendet ini langsung menunjukkan ambisi dan emosinya sebagai
burung petarung yang sangat kuat.
Sebab pada kenyataanya di habitatnya,
burung cendet ini tidak hanya berani pada burung kecil atau paling tidak
sepadan. Cendet juga berani pada burung-burung yang lebih besar seperti
elang atau bahkan ayam.
Tempo dulu, pemandangan seperti ini
kerap terlihat di tanah Madura, di mana elang yang sering memakan ayam
atau burung-burung kecil, kerap kali mendapatkan perlawanan jika yang
menjadi mangsanya adalah burung cendet.
Cendet akan balik menyerang
dengan kekuatakan kaki (baca: kuku) yang tajam berikut paruhnya yang
tidak kalah kuat dengan paruh elang. Kadang kala karena cendet lebih
lincah karena badannya yang lebih kecil dari elang, elang harus mengalah
karena kadang kala kalah dengan serangan burung cendet.
Jika
Anda mencoba menjemur cendet di atas tanah langsung dan kebetulan ada
ayam, cendet seringkali mampu menunjukkan fighternya jika mencoba
didekati ayam.
Dalam beberapa kasus, respon cendet pada ayam ini tidak
hanya ditunjukkan dengan kesiagaannya namun sering kali disertai dengan
ocehannya sebagai tanda bahwa burung cendet benar-benar serius dalam
menanggapi masalah ini.
Itulah alasannya mengapa cendet berbunyi
ngotot jika melihat atau didekati orang asing. Namun untuk orang yang
sering dia lihat atau bahkan sang empunya yang sering memberinya pakan,
perilaku ini tidak bisa ditunjukkan oleh cendet.
Namun untuk cendet
dengan tingkat fighter tinggi, hal ini tidak berpengaruh. Dia akan tetap
memberikan respon dengan gaya tarungnya sekalipun pada sang empunya.
Semoga Bermanfaat...